Langkah-Langkah Ternak/ Budidaya Ikan Cupang

Ada banyak jenis dari ikan cupang, ikan yang terkenal dengan aneka warna sisik dan ekor yang indah tersebut. Mulai dari ikan cupang halfmoon, crowntail, giant hingga ikan cupang plakat atau ikan cupang aduan. Oleh karena itu ada baiknya kita mengetahui langkah-langkah budidaya ikan ini agar bisa beranak-pinak dan menghasilkan pendapatan tambahan. 

Budidaya Ikan Cupang Pakai aquarium memiliki ukuran minimum 15x15x20 Cm. dan melakukan penggantian air 30% - 50% tiap 3 - 7 hari. Kunci khusus dalam perawatan ialah kualitas air dan pakan yang bagus, karena ini berpengaruh langsung pada kesehatan dan perkembangan ikan.

ikan cupang halfmoon
Ikan cupang halfmoon


Proses Perkawinan Ikan Cupang

Beberapa ciri khusus yang dipunyai oleh ikan cupang hias jantan ialah selainnya berwarna yang cantik, siripnya juga panjang dan seperti sisir serit, hingga kerap disebutkan cupang serit. Dan ikan betina berwarna tidak menarik (lusuh) dan wujud siripnya lebih pendek dari ikan jantan.


Ciri-ciri ikan jantan untuk dipijahkan :

1. Usia ± empat bulan

2. Wujud tubuh dan siripnya panjang dan warna cantik.

3. Pergerakannya agresif dan gesit.

4. Keadaan tubuh sehat (tidak terkena penyakit).


Beberapa ciri ikan betina untuk dipijahkan:

1. Usia sudah capai ± empat bulan

2. Wujud tubuh membulat mengisyaratkan siap kawin.

3. Pergerakannya lamban.

4. Sirip pendek dan berwarna tidak menarik.

5. Keadaan tubuh sehat.


Proses Persiapan Pemijahan

1. Persiapkan pasangan yang hendak dikawinkan dan persiapkan 1 pasang kembali sebagai pasangan cadangan jika tidak berjodoh. ( upayakan itu sebagai jantan menguasai dan induk menguasai dan ke-2 nya harus cukup usia dan ada pada keadaan yang sehat)

2. Berikan makan pasangan itu 2x satu hari dengan pakan hidup atau beku seperti jentik nyamuk/cuk, kutu air, atau blood worm. Jauhi pemberian cacing rambut pada ikan betina terutamanya yang hendak dipijahkan, karena berdasar pengalaman sering mengakibatkan ikan betina susah bertelur.

3. Taruh jantan dan betina dalam wadah yang bersebelahan atau masukan betina di dalam botol selanjutnya masukan ketempat jantan bersama botol itu supaya mereka bisa sama-sama menyaksikan. Diamkan mereka diisolasi sepanjang kurang lebih tiga hari.

4. Taruh jantan dan betina dalam wadah yang serupa langsung dan tak perlu tahapan pengenalan atau perjodohan, karena saya melakukan begitupun dan tidak alami terkecuali satu dari cupang itu tidak siap kawin, jadi tidak bakal ada telur yang bisa dibuat.


Catatan " dalam kurun waktu 1 x 24 jam atau satu hari bakal ada telur dengan persyaratan ke-2 cupang siap kawin " saya tuliskan ini sesuai hasil budidaya saya sendiri apabila dalam kurun waktu dua hari blm ada telur karena itu pisah betina dari tmpt jantan, karena ini memberikan jika mereka tidak siap kawin.


Siapkan Wadah Pemijahan

1. Anda bisa memakai wadah berbentuk aquarium, gentong atau ember/baskom plastik sebagai tempat pemijahan. Tidak boleh pakai lokasi yang terlampau lebar.

2. Isikan dengan air yang sudah diendapkan dengan kedalaman di antara 10 s/d 15 Cm. (4 s/d 5 inches). Ini ditujukan supaya temperatur air didasar tidak begitu dingin, mempermudah sang jantan menjaga telur dan burayak yang jatuh dari busa. Temperatur yang diperlukan di antara 21 sampai 31 derajad Celcius, untuk pemijahan baiknya ialah 25 derajad Celcius.

3. Persiapkan media pijah (substrat) dapat berbentuk tanaman air seperti Java Moss, daun ketapang kering, potongan styrofoam atau serabut rafia atau lembar plastik bening tempat sang jantan membuat busa/sarang untuk menempatkan telur. Umumnya kerap memakai plastik bening dengan pemikiran sebab bisa memantau telur dengan menyaksikan dari sisi atas, tidak membusuk, tidak terbenam dan lebih bersih. Ukuran plastik cukup 10×15 cm. atau 10×10 cm. saja.

4. Janganlah lupa beri sedikit garam ke arah tempat di mana akan dilaksanakan pemijahan , ini dilaksanakan karena untuk meminimalisir tumbuhnya jamur yang bisa serang ikan cupang kita.

Pada indukan jantan yang masak warna siripnya kelihatan lebih ceria dan pada induk betina perutnya kelihatan membuncit dan secara terbuka kita bisa menyaksikan telur pada aliran pengeluarannya.


Proses Pemijahan

1. Masukan jantan lebih dulu ke wadah pemijahan yang sudah dipersiapkan dan diamkan sepanjang satu hari supaya sang jantan berasa nyaman di tempat baru itu.

2. Masukan betina dalam botol secara perlahan-lahan di dalam wadah pemijahan. Ini ditujukan supaya sang betina tidak mengusik jantannya membuat sarang dan supaya mereka sama-sama melihat dan menyaksikan apa mereka "berjodoh" satu sama yang lain.


3. Dalam tempo di antara 2 sampai 8 jam sang jantan akan membuat busa pada substrat yang hendak dipakai sebagai tempat bercumbu dan bulan madunya. Sarang dibikin oleh sijantan dengan ambil gelembung udara dari permukaan dan melepasnya di permukaan daun atau tanaman air yang mengapung di atas air. Jika betina tertarik sama sijantan dan siap untuk dikawinkan bisa disaksikan pada pertanda berupa vertical membentang ditubuhnya dengan warna gelap. Tetapi tidak boleh tergesa-gesa untuk menambah ke-2 nya, diamkan pada tempatnya masing-masing sepanjang 1 sampai dua hari.


4. Bebaskan betina di sore esok harinya.

5. Sang jantan akan selekasnya dekati dan membujuk sang betina sekalian meningkatkan sirip-siripnya layaknya seperti akan bertanding. Ini sebagai hal yang wajar dan sebagai perasaan mereka untuk memperlihatkan jika mereka benar-benar kuat dan akan hasilkan anak-anak yang kuat agar bertahan di alam bebas.

6. Di saat pemijahan badan sang jantan akan melilit dan menyelimuti badan induk betina membuat huruf "U" dengan ventral sama-sama bersisihan sampai betina keluarkan telur yang selekasnya dibuahi oleh sperma sang jantan. Telur-telur itu akan berguguran kedasar dan selekasnya diambil sang jantan dengan mulutnya untuk ditempatkan disarang busa. Proses pemijahan ini dapat berjalan sepanjang beberapa jam dan dengan proses yang berkali-kali, dan sebagai ritus yang bagus sekali untuk disaksikan.


7. Aktivitas pemijahan usai dengan pertanda sang jantan menyingkirkan betina supaya menjauhi sarang busa.

8. Sesudah aktivitas pemijahan usai selekasnya angkat induk betina dan tempatkan di aquarium penyembuhan dengan diberi metylene blue/pomate untuk penyembuhan beberapa luka karena pemijahan, dan bisa dikawinkan kembali sesudah 3-4 minggu. Seterusnya pekerjaan jaga telur dan menjaga bayi diambil pindah oleh sang jantan.

9. Jika sepanjang tiga hari sang jantan tidak membuat sarang busa atau sang betina tidak ingin bertelur selekasnya angkat dan menggantikan dengan pasangan cadangan.


10. Ulang proses di atas dengan pasangan alternatif/cadangan.

11. Telur-telur yang fertile akan menetas sesudah 24 jam pada temperatur sekitar 25 derajat Celcius. Dan dua hari selanjutnya akan kelihatan burayak seukur jarum dengan warna kehitaman.

12. Jika burayak sudah bisa berenang bebas indukan jantan bisa selekasnya diangkat dan taruh pada aquarium penyembuhan/karantina. Sesudah 7 hari indukan jantan sudah siap untuk dikawinkan kembali. Perlu dicatat jika Bettas tidak pernah ingin kawin dengan pasangan yang bukan opsinya, sehingga anda tidak dapat memaksakan mereka untuk kawin seperti "Siti Nurbaya".


Pembesaran Ikan Cupang

Burayak sampai usia 2-3 hari tak perlu dikasih makan karena ada cadangan kuning telur (egg yolk) dalam badannya. Pembesaran burayak tidak sesusah sama seperti yang kita pikirkan asal kita ketahui tahap-tahapnya, dan itu sebagai rintangan tertentu untuk beberapa breeder.


1. Dengan menempatkan tanaman air pada wadah pemijahan bermanfaat dalam menyumbang sedikit infusoria dengan alami buat burayak.

2. Sesudah burayak bisa berenang bebas secara automatis dan perasaan alamiahnya akan memburu untuk makan, dan secara perasaan juga mereka dengan menarik akan serang suatu hal yang bergerak.

3. Di saat burayak berusia 3-4 hari bisa diberi vinegar eels, pergerakannya dicintai dan memancing ketertarikan burayak dan memiliki bentuk yang paling kecil cukup cocok untuk burayak mengkonsumsinya. Anda dapat memberikan makan burayak dengan infusoria, rotifera atau mikro worms.

4. Sesudah burayak berusia satu minggu bisa diberi pakan kutu air saring atau BBS (Baby Brine Shrimp)/Artemia yang sudah dikultur.

5. Pemberian kutu air dan Artemia dapat diteruskan sampai burayak berusia tiga minggu, dan dapat digabung/divariasi dengan cacing tubifex sp., chironomus sp., atau vinegar eels karena perkembangan burayak kerap kali berbeda.

6. Pada usia 5 minggu burayak siap untuk dilaksanakan pendederan atau dipindah ketempat yang semakin besar atau kolam. Di saat ini jatah pemberian pakan semakin banyak dan dilaksanakan penggantian air secara bertahap.

7. Pada umur 4 sampai 6 minggu burayak mulai tercipta organ labyrinth nya dan mereka mulai ke arah permukaan untuk bernafas (ambil oxygen langsung dari udara).

8. Sesudah melalui usia 6 minggu pemberian diet makanan mulai variasi, jentik nyamuk (cuk), kutu air dan bloodworm.

9. Kerjakan penggantian air sekitar 30% dengan siphon atau buka drain/valvenya, sekalian bersihkan kotoran dan tersisa pakan yang ada didasar. Selanjutnya tambah air baru yang sudah diendapkan secara halus/perlahan-lahan. Semenjak umur empat minggu perasaan bertanding mulai terlihat dan penggantian atau tambahan air baru/bersih akan menggairahkan kegiatan hormonal ikan yang ke arah ke agresivitasnya. Untuk meminimize pertempuran pakai tempat atau ruang yang semakin besar atau dapat menempatkan tanaman air hidrilla atau dapat memakai serabut rafia untuk menghindar tatap muka langsung yang berpengaruh munculnya pertempuran.

10. Usia 7 sampai 8 minggu dapat mulai disortir jantan atau betina.

11. Usia 10 sampai 12 minggu bisa disortir berdasar grade A, B, atau C. pisah mereka karena masing-masing mempunyai harga jual yang lain.

12. Tentukan anakan yang kualitas baik atau super, dan ditempatkan mereka dalam aquarium terpisah (soliter). Pakai aquarium memiliki ukuran minimum 15x15x20 Cm. dan melakukan penggantian air 30% - 50% tiap 3-7 hari. Kunci khusus dalam perawatan ialah kualitas air yang bagus dan pakan yang bagus, karena ini berpengaruh langsung pada kesehatan dan perkembangan ikan.